Apa Itu ‘Himself’? Penjelasan Mudah untuk Kamu!Kalau kamu sering belajar bahasa Inggris, pasti pernah ketemu kata
‘himself’
kan? Kadang bikin bingung ya, kapan sih harus pakai
himself
, bukan
him
atau yang lain? Nah, jangan khawatir, teman-teman! Artikel ini hadir khusus buat kamu yang pengen
banget
ngerti tuntas soal
himself
ini. Kita akan bahas tuntas mulai dari arti dasarnya, berbagai macam penggunaannya, sampai perbedaan pentingnya dengan kata lain yang mirip. Pokoknya, setelah baca ini, dijamin kamu bakal jadi jagoan dalam menggunakan
himself
dengan
tepat
dan
percaya diri
!Siap-siap ya, kita akan menggali lebih dalam soal salah satu kata ganti yang paling menarik dan sering bikin penasaran ini. Tujuan kita di sini bukan cuma menghafal, tapi benar-benar
memahami
dan bisa
mengaplikasikan
himself
dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan. Kita bakal pakai bahasa yang santai dan mudah dicerna, pokoknya kayak ngobrol bareng teman aja. Jadi, yuk, langsung saja kita selami dunia
himself
dan bikin skill bahasa Inggrismu naik level! Ini bukan cuma soal gramatika lho, tapi juga tentang gimana kita bisa berkomunikasi dengan lebih
efektif
dan
fasih
. Jangan lewatkan setiap bagiannya, karena setiap poin penting banget buat kamu kuasai. Mari kita mulai petualangan bahasa ini sekarang juga!## Membongkar Arti Dasar ‘Himself’: Kata Ganti Refleksif dan IntensifUntuk memulai petualangan kita memahami
‘himself’
, hal pertama yang harus kita kuasai adalah arti dasarnya. Jadi, apa sih sebenarnya
himself
itu? Secara sederhana,
himself
adalah salah satu bentuk
kata ganti refleksif
(reflexive pronoun) dan juga bisa berfungsi sebagai
kata ganti intensif
atau penegas (intensive/emphatic pronoun) dalam bahasa Inggris. Penting banget nih, teman-teman, untuk diingat bahwa
himself
ini khusus digunakan untuk subjek laki-laki tunggal. Jadi, kalau subjeknya adalah “he” (dia laki-laki) atau nama seorang laki-laki, barulah kita bisa menggunakan
himself
. Ini adalah pondasi utama yang harus kuat agar kita tidak salah kaprah di kemudian hari.Ketika kita bicara soal
kata ganti refleksif
, bayangkan sebuah cermin. Kata ganti refleksif itu seperti pantulan diri sendiri. Artinya, tindakan atau aksi yang dilakukan oleh subjek,
berbalik
atau
mengenai
subjek itu sendiri.
Himself
dalam konteks ini berarti “dirinya sendiri” atau “dia sendiri”. Contoh paling gampang nih, misalnya “He cut
himself
.” Artinya, dia memotong
dirinya sendiri
. Bukan memotong orang lain, tapi dia sendiri yang jadi korban dari tindakannya. Kebayang kan? Jadi, kalau subjek (pelaku) dan objek (yang dikenai tindakan) adalah orang yang sama, dan orang itu adalah laki-laki tunggal, maka
himself
adalah pilihan yang tepat. Ini membantu kita untuk memperjelas bahwa tidak ada pihak ketiga yang terlibat sebagai objek, melainkan subjek itulah yang menjadi objek bagi tindakannya sendiri. Dengan memahami konsep refleksif ini, kamu sudah selangkah lebih maju dalam menguasai
himself
. Selain itu, ada juga
myself
,
herself
,
itself
,
ourselves
,
yourselves
, dan
themselves
yang punya fungsi serupa namun dengan subjek yang berbeda. Ini adalah sebuah keluarga kata ganti yang sangat penting dalam tata bahasa Inggris.Selanjutnya, ada fungsi
kata ganti intensif
atau penegas. Nah, di sini
himself
digunakan bukan untuk menunjukkan bahwa tindakan itu kembali ke subjek, melainkan untuk
menekankan
atau
menegaskan
bahwa subjeklah yang benar-benar melakukan tindakan itu, seringkali tanpa bantuan atau bahkan untuk menunjukkan kejutan. Dalam konteks ini,
himself
seringkali bisa dihilangkan tanpa mengubah makna dasar kalimat, tapi keberadaannya menambah penekanan yang kuat. Contohnya gini, “The president
himself
announced the news.” Artinya, presiden
sendiri
(bukan juru bicaranya, bukan stafnya, tapi
dia sendiri
) yang mengumumkan berita itu. Atau, “He built the house
himself
.” Ini menekankan bahwa dia membangun rumah itu
dengan tangannya sendiri
atau
tanpa bantuan orang lain
. Jadi, fungsi intensif ini lebih ke arah penegasan bahwa subjek
benar-benar
yang melakukan tindakan tersebut, menyoroti peran aktif dan personal dari subjek. Ini menambahkan nuansa yang sangat kuat pada kalimat dan menunjukkan bahwa subjek bertanggung jawab penuh atau terlibat secara langsung. Memahami perbedaan antara refleksif dan intensif ini sangat krusial, teman-teman, karena meskipun katanya sama (
himself
), fungsinya bisa sedikit berbeda tergantung konteks kalimatnya. Dengan menguasai kedua fungsi ini, kamu akan bisa menggunakan
himself
dengan lebih luwes dan akurat dalam berbagai situasi. Ingat ya,
praktik
adalah kuncinya!## Kapan Sih Kita Pakai ‘Himself’? Penggunaan dalam KalimatOke, sekarang kita sudah tahu arti dasar dari
‘himself’
sebagai kata ganti refleksif dan intensif. Pertanyaannya, kapan sih tepatnya kita pakai kata ini dalam kalimat sehari-hari? Tenang, guys, ini dia panduan lengkapnya agar kamu makin pede saat menggunakan
himself
! Kita akan bedah satu per satu, lengkap dengan contoh-contohnya yang mudah dipahami.### Penggunaan sebagai Kata Ganti RefleksifNah,
himself sebagai refleksif
digunakan ketika subjek dan objek dalam sebuah kalimat adalah orang yang sama, dan orang itu adalah laki-laki tunggal. Intinya, si “dia laki-laki” ini melakukan sesuatu pada “dirinya sendiri”. Ini adalah penggunaan yang paling sering kita temui. Misalnya, saat seseorang secara tidak sengaja melukai dirinya sendiri atau melakukan sesuatu untuk kebaikannya sendiri. Contoh-contohnya seperti ini:1. “He accidentally cut
himself
while chopping vegetables.” (Dia tidak sengaja memotong
dirinya sendiri
saat memotong sayuran.)Di sini, “he” adalah subjek yang melakukan tindakan “cut”, dan objek yang dipotong juga “he” itu sendiri, sehingga kita pakai
himself
.2. “John bought
himself
a new car.” (John membeli
dirinya sendiri
sebuah mobil baru.)Lagi-lagi, John (subjek) melakukan tindakan “bought” dan objek yang dibelikan adalah John sendiri. Jadi,
himself
adalah pilihan yang tepat.3. “The boy saw
himself
in the mirror.” (Anak laki-laki itu melihat
dirinya sendiri
di cermin.)Subjeknya “the boy”, objeknya juga “the boy” yang dipantulkan di cermin. Gampang kan?Penting untuk diingat bahwa penggunaan refleksif ini
wajib
jika subjek dan objeknya sama. Kita tidak bisa bilang “He cut him” kalau maksudnya dia memotong dirinya sendiri, karena “him” di sini akan merujuk pada orang lain. Beberapa kata kerja yang sering diikuti oleh kata ganti refleksif antara lain:
cut, hurt, enjoy, teach, blame, introduce, busy, content,
dan lain-lain. Jadi, kalau kamu menemukan kalimat di mana subjek melakukan tindakan yang dampaknya kembali ke subjek itu sendiri, kemungkinan besar
himself
(atau kata ganti refleksif lainnya) adalah yang kamu butuhkan.### Penggunaan sebagai Kata Ganti Intensif (Emphatic)Sekarang kita beralih ke
himself sebagai intensif atau penegas
. Fungsi ini dipakai untuk memberikan penekanan bahwa subjek
sendiri
yang melakukan tindakan, seringkali untuk menunjukkan kejutan, ketekunan, atau fakta bahwa tidak ada orang lain yang membantunya. Berbeda dengan fungsi refleksif,
himself
dalam fungsi intensif ini sebenarnya
opsional
. Kalimatnya akan tetap masuk akal tanpa
himself
, tapi keberadaan
himself
menambahkan
kekuatan
dan
penekanan
. Ini dia beberapa contohnya:1. “The CEO
himself
attended the meeting, surprising everyone.” (CEO
sendiri
yang menghadiri rapat itu, mengejutkan semua orang.)Di sini,
himself
menekankan bahwa tidak hanya perwakilan CEO, tapi
sang CEO itu sendiri
yang datang. Tanpa
himself
, kalimatnya tetap benar (“The CEO attended the meeting”), tapi tidak ada penekanan kuat.2. “He repaired the broken fence
himself
because he didn’t want to hire anyone.” (Dia memperbaiki pagar yang rusak itu
sendiri
karena dia tidak mau menyewa siapa pun.)Ini menunjukkan bahwa dia melakukan perbaikan itu tanpa bantuan profesional atau orang lain, menggarisbawahi kemandiriannya.3. “Even the most experienced engineer couldn’t figure it out, but he
himself
found the solution.” (Bahkan insinyur paling berpengalaman pun tidak bisa memecahkannya, tapi dia
sendiri
menemukan solusinya.)Di sini,
himself
menyoroti kemampuan unik atau ketekunan subjek dalam menemukan solusi, bahkan ketika orang lain gagal.Dalam fungsi intensif,
himself
bisa ditempatkan tepat setelah subjek (“The CEO
himself
…”) atau di akhir kalimat (“He repaired the fence
himself
.”). Kedua penempatan ini sama-sama benar dan memberikan penekanan yang serupa.### Frasa Umum dengan ‘Himself’Ada beberapa frasa umum yang sering menggunakan
himself
dan penting untuk kita tahu, karena artinya bisa sedikit berbeda:1.
By himself
: Artinya “sendirian” atau “tanpa bantuan orang lain”.- “He prefers to study
by himself
in the library.” (Dia lebih suka belajar
sendirian
di perpustakaan.)2.
For himself
: Artinya “untuk kebaikannya sendiri” atau “untuk kepentingannya sendiri”.- “He made a decision
for himself
, despite his parents’ objections.” (Dia membuat keputusan
untuk dirinya sendiri
, meskipun orang tuanya keberatan.)3.
To himself
: Artinya “untuk dirinya sendiri” (sering digunakan dalam konteks berbicara atau berpikir).- “He often talks
to himself
when he’s concentrating.” (Dia sering berbicara
pada dirinya sendiri
saat sedang berkonsentrasi.)Memahami penggunaan
himself
dalam berbagai konteks ini akan sangat membantu kamu dalam berkomunikasi bahasa Inggris. Kuncinya adalah terus berlatih dan memperhatikan bagaimana penutur asli menggunakannya. Semakin sering kamu terpapar, semakin mudah kamu akan menguasainya!## Perbedaan ‘Him’ dan ‘Himself’: Jangan Sampai Keliru!Nah, ini dia salah satu poin
kruser
yang sering bikin banyak orang kebingungan: kapan pakai
‘him’
dan kapan pakai
‘himself’
? Sekilas memang mirip, karena keduanya sama-sama merujuk pada “dia laki-laki”. Tapi, percayalah, teman-teman, perbedaan fungsi antara keduanya itu
fundamental
banget dan kalau sampai keliru, bisa-bisa makna kalimatmu jadi salah kaprah atau malah bikin lawan bicara bingung. Jadi, yuk kita bedah tuntas agar kamu tidak pernah keliru lagi antara
him
dan
himself
!Pertama-tama, mari kita ingat kembali apa itu
‘him’
.
Him
adalah
object pronoun
atau kata ganti objek. Ini berarti
him
digunakan ketika “dia laki-laki” adalah
objek
dari sebuah tindakan atau preposisi, dan yang terpenting, dia
bukanlah subjek
yang melakukan tindakan tersebut. Dengan kata lain,
him
itu orang lain yang dikenai tindakan oleh si subjek. Subjeknya bisa siapa saja (aku, kamu, mereka, dia perempuan, dia laki-laki lain, atau bahkan si “dia laki-laki” itu sendiri jika ada dua subjek berbeda). Konsepnya adalah ada seorang pelaku (subjek) yang melakukan sesuatu kepada
him
(objek, yang adalah laki-laki lain). Contohnya, “I saw
him
at the park.” (Aku melihat
dia
di taman.) Di sini, “I” adalah subjek yang melihat, dan yang dilihat adalah “him” (orang laki-laki lain). Tindakan “seeing” (melihat) dilakukan oleh “I”
kepada
“him”. Jelas ya, “I” dan “him” adalah dua entitas yang berbeda. Begitu juga, “She gave
him
a book.” (Dia perempuan memberi
dia laki-laki
sebuah buku.) “She” adalah subjek yang memberi, dan yang diberi adalah “him”. Kedua orang ini berbeda. Jadi, ingat:
him
= objek yang berbeda dari subjek.Berbeda jauh dengan
him
,
‘himself’
—seperti yang sudah kita bahas—memiliki dua fungsi utama: sebagai kata ganti refleksif dan intensif. Kunci utamanya adalah:
himself
selalu merujuk
kembali
pada subjek yang sama dalam kalimat. Jadi, subjek dan
himself
selalu
identik
.Ketika
himself
digunakan sebagai
kata ganti refleksif
, ini berarti subjek melakukan suatu tindakan yang
dampaknya kembali pada dirinya sendiri
. Subjek dan objek adalah orang yang sama. Ini yang paling jelas membedakannya dari
him
. Bandingkan contoh ini:1. “She hurt
him
.” (Dia perempuan melukai
dia laki-laki
.) – Di sini, “she” melukai orang lain (
him
). “She” dan “him” adalah orang yang berbeda.2. “He hurt
himself
.” (Dia laki-laki melukai
dirinya sendiri
.) – Di sini, “he” melukai “he” itu sendiri. Subjek dan objek adalah orang yang sama. Nah, ini dia perbedaan yang paling mencolok dan sering jadi jebakan! Jika kamu mau bilang “dia melukai dirinya sendiri”, maka wajib pakai
himself
. Kalau pakai “him”, artinya dia melukai orang lain.Fatal kan bedanya?Contoh lain, “He bought
him
a gift.” (Dia membeli sebuah hadiah untuk
dia laki-laki
(lain).) vs. “He bought
himself
a gift.” (Dia membeli sebuah hadiah untuk
dirinya sendiri
.) Di kalimat pertama, ada dua orang laki-laki yang terlibat (subjek “He” dan objek “him”). Di kalimat kedua, hanya ada satu orang laki-laki (subjek “He” yang juga membeli untuk
himself
).Sedangkan, ketika
himself
digunakan sebagai
kata ganti intensif
, tujuannya adalah untuk
menekankan
bahwa subjeklah yang melakukan tindakan, seringkali tanpa bantuan atau secara pribadi. Meskipun dalam kasus ini
himself
bisa dihilangkan tanpa mengubah makna dasar,
him
sama sekali tidak bisa menggantikan fungsi ini. Contoh: “The CEO
himself
made the announcement.” Kamu tidak bisa bilang “The CEO him made the announcement.” Ini salah total dan tidak masuk akal dalam tata bahasa Inggris. Jadi, dalam konteks penekanan ini,
himself
adalah satu-satunya pilihan untuk merujuk kembali pada subjek yang sama.Agar lebih jelas lagi, coba perhatikan tabel perbandingan sederhana ini:Fitur|Him|Himself—|—|—Fungsi|Kata ganti objek|Kata ganti refleksif/intensifMerujuk pada|Objek yang
berbeda
dari subjek|Objek yang
sama
dengan subjek (refleksif) atau penegas subjek (intensif)Posisi|Biasanya setelah kata kerja atau preposisi|Setelah kata kerja (refleksif) atau setelah subjek/akhir kalimat (intensif)Contoh|She called
him
./Give it to
him
.|He cut
himself
./The king
himself
opened the ceremony.Dengan memahami perbedaan
fundamental
ini, teman-teman akan jauh lebih mahir dalam menggunakan
him
dan
himself
dengan tepat. Ingat kuncinya:
him
untuk objek yang berbeda,
himself
untuk subjek yang sama (refleksif) atau untuk penekanan pada subjek yang sama (intensif). Jangan sampai tertukar lagi ya! Latih terus dengan membuat kalimat sendiri dan perhatikan penggunaannya dalam bacaan atau percakapan bahasa Inggris.## Tips Praktis Menguasai Penggunaan ‘Himself’ dalam Percakapan Sehari-hariOke, teman-teman, setelah kita bongkar tuntas arti, fungsi, dan perbedaan
‘himself’
dengan
him
, sekarang saatnya kita masuk ke bagian yang paling praktis: gimana sih caranya biar kita
jago
dan
pede
banget pakai
himself
ini dalam percakapan atau tulisan sehari-hari? Memahami teori itu penting, tapi yang lebih penting lagi adalah
aplikasinya
. Jadi, ini dia beberapa tips praktis yang bisa langsung kamu coba agar penggunaan _himself_mu makin mulus dan natural!Pertama dan yang paling utama,
latihan dengan contoh nyata
adalah kunci. Jangan cuma baca teori, tapi coba buat kalimatmu sendiri. Anggap saja kamu lagi ngobrol sama teman atau menulis cerita pendek. Misalnya, kamu bisa mikir gini: “Apa ya yang John lakukan sendiri?” Atau “Siapa yang melakukan sesuatu pada dirinya sendiri?” Dari situ, kamu bisa langsung membentuk kalimat seperti, “John decided to teach
himself
how to play the guitar.” (John memutuskan untuk mengajari
dirinya sendiri
cara bermain gitar.) Atau, “He accidentally locked
himself
out of the house.” (Dia tidak sengaja mengunci
dirinya sendiri
di luar rumah.) Semakin banyak kamu membuat kalimat, semakin kuat
muscle memory
bahasamu. Jangan takut salah, karena dari kesalahan itulah kita belajar. Anggap saja ini seperti bermain game, semakin sering main, semakin jago.Coba juga untuk
perhatikan konteks
penggunaan
himself
dalam berbagai media berbahasa Inggris. Baik itu film, serial TV, podcast, buku, atau artikel berita, kamu pasti akan menemukan
himself
digunakan dalam berbagai situasi. Saat menonton film, misalnya, coba perhatikan dialognya. Kalau ada karakter laki-laki yang melakukan sesuatu pada dirinya sendiri, atau kalimat yang menekankan bahwa dia
sendiri
yang melakukan suatu tindakan, kamu akan mendengar
himself
. Catat kalimat-kalimat itu dan coba pahami kenapa
himself
dipakai di sana. Misalnya, kamu mendengar kalimat “He shaved
himself
this morning.” Nah, ini adalah contoh refleksif. Atau, “The director
himself
came to the set.” Ini contoh intensif. Dengan cara ini, kamu tidak hanya menghafal, tapi juga melihat
himself
dalam konteks yang hidup dan alami, sehingga pemahamanmu akan lebih mendalam.Selain itu, jangan remehkan kekuatan
bicara pada diri sendiri
(atau
thinking in English
). Ketika kamu sedang sendirian, coba pikirkan kegiatan yang sedang atau akan kamu lakukan, tapi dalam bahasa Inggris. Misalnya, kamu sedang merapikan kamar. Kamu bisa berpikir, “I am tidying up the room
myself
.” Atau, kalau kamu lagi mikir tentang teman laki-lakimu, “He probably bought
himself
a new game.” Latihan ini memang terdengar aneh, tapi ini sangat efektif untuk melatih otakmu berpikir secara otomatis dalam bahasa Inggris dan membentuk pola kalimat yang benar, termasuk penggunaan
himself
. Ini adalah cara yang bagus untuk membangun kepercayaan diri tanpa harus khawatir membuat kesalahan di depan orang lain.Kemudian,
pahami pola kalimat
secara fundamental. Ingat,
himself
sebagai refleksif selalu mengacu pada subjek yang sama. Jadi, pastikan subjeknya adalah “he” atau nama laki-laki tunggal. Sedangkan sebagai intensif,
himself
memberikan penekanan pada subjek yang sama. Ini membantu kita dalam proses
self-correction
. Kalau kamu merasa ragu apakah harus pakai
him
atau
himself
, tanyakan pada dirimu: “Apakah tindakan ini dilakukan oleh subjek
kepada
dirinya sendiri?” Kalau jawabannya iya, pakai
himself
. Kalau subjek melakukan tindakan
kepada
orang lain (yang kebetulan laki-laki), maka pakai
him
. Dengan terus-menerus bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini, kamu akan melatih intuisi bahasamu.Terakhir,
jangan takut salah dan teruslah berlatih
. Belajar bahasa itu adalah sebuah proses, bukan tujuan akhir. Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik. Ikutlah kelas bahasa Inggris, bergabung dengan komunitas pembelajar bahasa, atau cari teman bicara (tandem partner) untuk praktik langsung. Semakin sering kamu berinteraksi dan menggunakan bahasa Inggris, termasuk kata
himself
, semakin natural dan otomatis penggunaannya. Ingat,
konsistensi
adalah kunci. Dengan menerapkan tips-tips ini secara rutin, tidak butuh waktu lama sampai kamu bisa menggunakan
himself
dengan lancar dan benar, seolah-olah sudah jadi bagian dari dirimu sendiri! Kamu pasti bisa, semangat, guys!## Kesimpulan: Mengapa Memahami ‘Himself’ Itu Penting?Wah, tidak terasa ya, kita sudah sampai di penghujung pembahasan mendalam kita tentang
‘himself’
! Dari awal kita sudah belajar banyak hal, mulai dari arti dasarnya sebagai kata ganti refleksif dan intensif, berbagai macam penggunaannya dalam kalimat, hingga perbedaan krusialnya dengan kata
him
yang seringkali membuat kita bingung. Kita juga sudah membongkar tips-tips praktis agar kamu bisa menguasai penggunaan
himself
dalam percakapan sehari-hari. Jadi, semoga sekarang kamu sudah punya pemahaman yang jauh lebih baik dan
percaya diri
untuk menggunakan kata ini, ya!Penting banget nih, teman-teman, untuk diingat bahwa
memahami
dan
menguasai
penggunaan
himself
bukan cuma soal lulus ujian gramatika atau sekadar tahu artinya. Lebih dari itu, ini adalah salah satu kunci untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan lebih
akurat
,
jelas
, dan
natural
. Bayangkan kalau kamu salah pakai
him
padahal maksudnya
himself
, bisa-bisa pesanmu jadi salah atau malah terdengar aneh bagi penutur asli. Dengan menggunakan
himself
secara tepat, kamu menunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman yang solid tentang nuansa bahasa Inggris, dan itu tentu saja akan sangat meningkatkan kualitas komunikasi kamu.Ini juga menunjukkan bahwa kamu mampu mengekspresikan tindakan yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri atau memberikan penekanan yang tepat pada peran subjek, yang merupakan bagian esensial dari narasi dan deskripsi yang baik. Jadi, teruslah berlatih, teruslah terpapar dengan bahasa Inggris, dan jangan pernah berhenti belajar. Setiap kata yang kamu pahami dengan baik akan menjadi jembatan menuju kefasihan yang lebih tinggi. Tetap semangat ya dalam perjalanan belajarmu, guys! Kita yakin kamu bisa jadi jagoan bahasa Inggris sejati. Keep up the great work and happy learning! Semoga artikel ini bermanfaat maksimal buat kamu semua!