Apa Itu 'Himself'? Penjelasan Mudah Untuk Kamu!

N.Ravtech 63 views
Apa Itu 'Himself'? Penjelasan Mudah Untuk Kamu!

Apa Itu ‘Himself’? Penjelasan Mudah untuk Kamu!Kalau kamu sering belajar bahasa Inggris, pasti pernah ketemu kata ‘himself’ kan? Kadang bikin bingung ya, kapan sih harus pakai himself , bukan him atau yang lain? Nah, jangan khawatir, teman-teman! Artikel ini hadir khusus buat kamu yang pengen banget ngerti tuntas soal himself ini. Kita akan bahas tuntas mulai dari arti dasarnya, berbagai macam penggunaannya, sampai perbedaan pentingnya dengan kata lain yang mirip. Pokoknya, setelah baca ini, dijamin kamu bakal jadi jagoan dalam menggunakan himself dengan tepat dan percaya diri !Siap-siap ya, kita akan menggali lebih dalam soal salah satu kata ganti yang paling menarik dan sering bikin penasaran ini. Tujuan kita di sini bukan cuma menghafal, tapi benar-benar memahami dan bisa mengaplikasikan himself dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan. Kita bakal pakai bahasa yang santai dan mudah dicerna, pokoknya kayak ngobrol bareng teman aja. Jadi, yuk, langsung saja kita selami dunia himself dan bikin skill bahasa Inggrismu naik level! Ini bukan cuma soal gramatika lho, tapi juga tentang gimana kita bisa berkomunikasi dengan lebih efektif dan fasih . Jangan lewatkan setiap bagiannya, karena setiap poin penting banget buat kamu kuasai. Mari kita mulai petualangan bahasa ini sekarang juga!## Membongkar Arti Dasar ‘Himself’: Kata Ganti Refleksif dan IntensifUntuk memulai petualangan kita memahami ‘himself’ , hal pertama yang harus kita kuasai adalah arti dasarnya. Jadi, apa sih sebenarnya himself itu? Secara sederhana, himself adalah salah satu bentuk kata ganti refleksif (reflexive pronoun) dan juga bisa berfungsi sebagai kata ganti intensif atau penegas (intensive/emphatic pronoun) dalam bahasa Inggris. Penting banget nih, teman-teman, untuk diingat bahwa himself ini khusus digunakan untuk subjek laki-laki tunggal. Jadi, kalau subjeknya adalah “he” (dia laki-laki) atau nama seorang laki-laki, barulah kita bisa menggunakan himself . Ini adalah pondasi utama yang harus kuat agar kita tidak salah kaprah di kemudian hari.Ketika kita bicara soal kata ganti refleksif , bayangkan sebuah cermin. Kata ganti refleksif itu seperti pantulan diri sendiri. Artinya, tindakan atau aksi yang dilakukan oleh subjek, berbalik atau mengenai subjek itu sendiri. Himself dalam konteks ini berarti “dirinya sendiri” atau “dia sendiri”. Contoh paling gampang nih, misalnya “He cut himself .” Artinya, dia memotong dirinya sendiri . Bukan memotong orang lain, tapi dia sendiri yang jadi korban dari tindakannya. Kebayang kan? Jadi, kalau subjek (pelaku) dan objek (yang dikenai tindakan) adalah orang yang sama, dan orang itu adalah laki-laki tunggal, maka himself adalah pilihan yang tepat. Ini membantu kita untuk memperjelas bahwa tidak ada pihak ketiga yang terlibat sebagai objek, melainkan subjek itulah yang menjadi objek bagi tindakannya sendiri. Dengan memahami konsep refleksif ini, kamu sudah selangkah lebih maju dalam menguasai himself . Selain itu, ada juga myself , herself , itself , ourselves , yourselves , dan themselves yang punya fungsi serupa namun dengan subjek yang berbeda. Ini adalah sebuah keluarga kata ganti yang sangat penting dalam tata bahasa Inggris.Selanjutnya, ada fungsi kata ganti intensif atau penegas. Nah, di sini himself digunakan bukan untuk menunjukkan bahwa tindakan itu kembali ke subjek, melainkan untuk menekankan atau menegaskan bahwa subjeklah yang benar-benar melakukan tindakan itu, seringkali tanpa bantuan atau bahkan untuk menunjukkan kejutan. Dalam konteks ini, himself seringkali bisa dihilangkan tanpa mengubah makna dasar kalimat, tapi keberadaannya menambah penekanan yang kuat. Contohnya gini, “The president himself announced the news.” Artinya, presiden sendiri (bukan juru bicaranya, bukan stafnya, tapi dia sendiri ) yang mengumumkan berita itu. Atau, “He built the house himself .” Ini menekankan bahwa dia membangun rumah itu dengan tangannya sendiri atau tanpa bantuan orang lain . Jadi, fungsi intensif ini lebih ke arah penegasan bahwa subjek benar-benar yang melakukan tindakan tersebut, menyoroti peran aktif dan personal dari subjek. Ini menambahkan nuansa yang sangat kuat pada kalimat dan menunjukkan bahwa subjek bertanggung jawab penuh atau terlibat secara langsung. Memahami perbedaan antara refleksif dan intensif ini sangat krusial, teman-teman, karena meskipun katanya sama ( himself ), fungsinya bisa sedikit berbeda tergantung konteks kalimatnya. Dengan menguasai kedua fungsi ini, kamu akan bisa menggunakan himself dengan lebih luwes dan akurat dalam berbagai situasi. Ingat ya, praktik adalah kuncinya!## Kapan Sih Kita Pakai ‘Himself’? Penggunaan dalam KalimatOke, sekarang kita sudah tahu arti dasar dari ‘himself’ sebagai kata ganti refleksif dan intensif. Pertanyaannya, kapan sih tepatnya kita pakai kata ini dalam kalimat sehari-hari? Tenang, guys, ini dia panduan lengkapnya agar kamu makin pede saat menggunakan himself ! Kita akan bedah satu per satu, lengkap dengan contoh-contohnya yang mudah dipahami.### Penggunaan sebagai Kata Ganti RefleksifNah, himself sebagai refleksif digunakan ketika subjek dan objek dalam sebuah kalimat adalah orang yang sama, dan orang itu adalah laki-laki tunggal. Intinya, si “dia laki-laki” ini melakukan sesuatu pada “dirinya sendiri”. Ini adalah penggunaan yang paling sering kita temui. Misalnya, saat seseorang secara tidak sengaja melukai dirinya sendiri atau melakukan sesuatu untuk kebaikannya sendiri. Contoh-contohnya seperti ini:1. “He accidentally cut himself while chopping vegetables.” (Dia tidak sengaja memotong dirinya sendiri saat memotong sayuran.)Di sini, “he” adalah subjek yang melakukan tindakan “cut”, dan objek yang dipotong juga “he” itu sendiri, sehingga kita pakai himself .2. “John bought himself a new car.” (John membeli dirinya sendiri sebuah mobil baru.)Lagi-lagi, John (subjek) melakukan tindakan “bought” dan objek yang dibelikan adalah John sendiri. Jadi, himself adalah pilihan yang tepat.3. “The boy saw himself in the mirror.” (Anak laki-laki itu melihat dirinya sendiri di cermin.)Subjeknya “the boy”, objeknya juga “the boy” yang dipantulkan di cermin. Gampang kan?Penting untuk diingat bahwa penggunaan refleksif ini wajib jika subjek dan objeknya sama. Kita tidak bisa bilang “He cut him” kalau maksudnya dia memotong dirinya sendiri, karena “him” di sini akan merujuk pada orang lain. Beberapa kata kerja yang sering diikuti oleh kata ganti refleksif antara lain: cut, hurt, enjoy, teach, blame, introduce, busy, content, dan lain-lain. Jadi, kalau kamu menemukan kalimat di mana subjek melakukan tindakan yang dampaknya kembali ke subjek itu sendiri, kemungkinan besar himself (atau kata ganti refleksif lainnya) adalah yang kamu butuhkan.### Penggunaan sebagai Kata Ganti Intensif (Emphatic)Sekarang kita beralih ke himself sebagai intensif atau penegas . Fungsi ini dipakai untuk memberikan penekanan bahwa subjek sendiri yang melakukan tindakan, seringkali untuk menunjukkan kejutan, ketekunan, atau fakta bahwa tidak ada orang lain yang membantunya. Berbeda dengan fungsi refleksif, himself dalam fungsi intensif ini sebenarnya opsional . Kalimatnya akan tetap masuk akal tanpa himself , tapi keberadaan himself menambahkan kekuatan dan penekanan . Ini dia beberapa contohnya:1. “The CEO himself attended the meeting, surprising everyone.” (CEO sendiri yang menghadiri rapat itu, mengejutkan semua orang.)Di sini, himself menekankan bahwa tidak hanya perwakilan CEO, tapi sang CEO itu sendiri yang datang. Tanpa himself , kalimatnya tetap benar (“The CEO attended the meeting”), tapi tidak ada penekanan kuat.2. “He repaired the broken fence himself because he didn’t want to hire anyone.” (Dia memperbaiki pagar yang rusak itu sendiri karena dia tidak mau menyewa siapa pun.)Ini menunjukkan bahwa dia melakukan perbaikan itu tanpa bantuan profesional atau orang lain, menggarisbawahi kemandiriannya.3. “Even the most experienced engineer couldn’t figure it out, but he himself found the solution.” (Bahkan insinyur paling berpengalaman pun tidak bisa memecahkannya, tapi dia sendiri menemukan solusinya.)Di sini, himself menyoroti kemampuan unik atau ketekunan subjek dalam menemukan solusi, bahkan ketika orang lain gagal.Dalam fungsi intensif, himself bisa ditempatkan tepat setelah subjek (“The CEO himself …”) atau di akhir kalimat (“He repaired the fence himself .”). Kedua penempatan ini sama-sama benar dan memberikan penekanan yang serupa.### Frasa Umum dengan ‘Himself’Ada beberapa frasa umum yang sering menggunakan himself dan penting untuk kita tahu, karena artinya bisa sedikit berbeda:1. By himself : Artinya “sendirian” atau “tanpa bantuan orang lain”.- “He prefers to study by himself in the library.” (Dia lebih suka belajar sendirian di perpustakaan.)2. For himself : Artinya “untuk kebaikannya sendiri” atau “untuk kepentingannya sendiri”.- “He made a decision for himself , despite his parents’ objections.” (Dia membuat keputusan untuk dirinya sendiri , meskipun orang tuanya keberatan.)3. To himself : Artinya “untuk dirinya sendiri” (sering digunakan dalam konteks berbicara atau berpikir).- “He often talks to himself when he’s concentrating.” (Dia sering berbicara pada dirinya sendiri saat sedang berkonsentrasi.)Memahami penggunaan himself dalam berbagai konteks ini akan sangat membantu kamu dalam berkomunikasi bahasa Inggris. Kuncinya adalah terus berlatih dan memperhatikan bagaimana penutur asli menggunakannya. Semakin sering kamu terpapar, semakin mudah kamu akan menguasainya!## Perbedaan ‘Him’ dan ‘Himself’: Jangan Sampai Keliru!Nah, ini dia salah satu poin kruser yang sering bikin banyak orang kebingungan: kapan pakai ‘him’ dan kapan pakai ‘himself’ ? Sekilas memang mirip, karena keduanya sama-sama merujuk pada “dia laki-laki”. Tapi, percayalah, teman-teman, perbedaan fungsi antara keduanya itu fundamental banget dan kalau sampai keliru, bisa-bisa makna kalimatmu jadi salah kaprah atau malah bikin lawan bicara bingung. Jadi, yuk kita bedah tuntas agar kamu tidak pernah keliru lagi antara him dan himself !Pertama-tama, mari kita ingat kembali apa itu ‘him’ . Him adalah object pronoun atau kata ganti objek. Ini berarti him digunakan ketika “dia laki-laki” adalah objek dari sebuah tindakan atau preposisi, dan yang terpenting, dia bukanlah subjek yang melakukan tindakan tersebut. Dengan kata lain, him itu orang lain yang dikenai tindakan oleh si subjek. Subjeknya bisa siapa saja (aku, kamu, mereka, dia perempuan, dia laki-laki lain, atau bahkan si “dia laki-laki” itu sendiri jika ada dua subjek berbeda). Konsepnya adalah ada seorang pelaku (subjek) yang melakukan sesuatu kepada him (objek, yang adalah laki-laki lain). Contohnya, “I saw him at the park.” (Aku melihat dia di taman.) Di sini, “I” adalah subjek yang melihat, dan yang dilihat adalah “him” (orang laki-laki lain). Tindakan “seeing” (melihat) dilakukan oleh “I” kepada “him”. Jelas ya, “I” dan “him” adalah dua entitas yang berbeda. Begitu juga, “She gave him a book.” (Dia perempuan memberi dia laki-laki sebuah buku.) “She” adalah subjek yang memberi, dan yang diberi adalah “him”. Kedua orang ini berbeda. Jadi, ingat: him = objek yang berbeda dari subjek.Berbeda jauh dengan him , ‘himself’ —seperti yang sudah kita bahas—memiliki dua fungsi utama: sebagai kata ganti refleksif dan intensif. Kunci utamanya adalah: himself selalu merujuk kembali pada subjek yang sama dalam kalimat. Jadi, subjek dan himself selalu identik .Ketika himself digunakan sebagai kata ganti refleksif , ini berarti subjek melakukan suatu tindakan yang dampaknya kembali pada dirinya sendiri . Subjek dan objek adalah orang yang sama. Ini yang paling jelas membedakannya dari him . Bandingkan contoh ini:1. “She hurt him .” (Dia perempuan melukai dia laki-laki .) – Di sini, “she” melukai orang lain ( him ). “She” dan “him” adalah orang yang berbeda.2. “He hurt himself .” (Dia laki-laki melukai dirinya sendiri .) – Di sini, “he” melukai “he” itu sendiri. Subjek dan objek adalah orang yang sama. Nah, ini dia perbedaan yang paling mencolok dan sering jadi jebakan! Jika kamu mau bilang “dia melukai dirinya sendiri”, maka wajib pakai himself . Kalau pakai “him”, artinya dia melukai orang lain.Fatal kan bedanya?Contoh lain, “He bought him a gift.” (Dia membeli sebuah hadiah untuk dia laki-laki (lain).) vs. “He bought himself a gift.” (Dia membeli sebuah hadiah untuk dirinya sendiri .) Di kalimat pertama, ada dua orang laki-laki yang terlibat (subjek “He” dan objek “him”). Di kalimat kedua, hanya ada satu orang laki-laki (subjek “He” yang juga membeli untuk himself ).Sedangkan, ketika himself digunakan sebagai kata ganti intensif , tujuannya adalah untuk menekankan bahwa subjeklah yang melakukan tindakan, seringkali tanpa bantuan atau secara pribadi. Meskipun dalam kasus ini himself bisa dihilangkan tanpa mengubah makna dasar, him sama sekali tidak bisa menggantikan fungsi ini. Contoh: “The CEO himself made the announcement.” Kamu tidak bisa bilang “The CEO him made the announcement.” Ini salah total dan tidak masuk akal dalam tata bahasa Inggris. Jadi, dalam konteks penekanan ini, himself adalah satu-satunya pilihan untuk merujuk kembali pada subjek yang sama.Agar lebih jelas lagi, coba perhatikan tabel perbandingan sederhana ini:Fitur|Him|Himself—|—|—Fungsi|Kata ganti objek|Kata ganti refleksif/intensifMerujuk pada|Objek yang berbeda dari subjek|Objek yang sama dengan subjek (refleksif) atau penegas subjek (intensif)Posisi|Biasanya setelah kata kerja atau preposisi|Setelah kata kerja (refleksif) atau setelah subjek/akhir kalimat (intensif)Contoh|She called him ./Give it to him .|He cut himself ./The king himself opened the ceremony.Dengan memahami perbedaan fundamental ini, teman-teman akan jauh lebih mahir dalam menggunakan him dan himself dengan tepat. Ingat kuncinya: him untuk objek yang berbeda, himself untuk subjek yang sama (refleksif) atau untuk penekanan pada subjek yang sama (intensif). Jangan sampai tertukar lagi ya! Latih terus dengan membuat kalimat sendiri dan perhatikan penggunaannya dalam bacaan atau percakapan bahasa Inggris.## Tips Praktis Menguasai Penggunaan ‘Himself’ dalam Percakapan Sehari-hariOke, teman-teman, setelah kita bongkar tuntas arti, fungsi, dan perbedaan ‘himself’ dengan him , sekarang saatnya kita masuk ke bagian yang paling praktis: gimana sih caranya biar kita jago dan pede banget pakai himself ini dalam percakapan atau tulisan sehari-hari? Memahami teori itu penting, tapi yang lebih penting lagi adalah aplikasinya . Jadi, ini dia beberapa tips praktis yang bisa langsung kamu coba agar penggunaan _himself_mu makin mulus dan natural!Pertama dan yang paling utama, latihan dengan contoh nyata adalah kunci. Jangan cuma baca teori, tapi coba buat kalimatmu sendiri. Anggap saja kamu lagi ngobrol sama teman atau menulis cerita pendek. Misalnya, kamu bisa mikir gini: “Apa ya yang John lakukan sendiri?” Atau “Siapa yang melakukan sesuatu pada dirinya sendiri?” Dari situ, kamu bisa langsung membentuk kalimat seperti, “John decided to teach himself how to play the guitar.” (John memutuskan untuk mengajari dirinya sendiri cara bermain gitar.) Atau, “He accidentally locked himself out of the house.” (Dia tidak sengaja mengunci dirinya sendiri di luar rumah.) Semakin banyak kamu membuat kalimat, semakin kuat muscle memory bahasamu. Jangan takut salah, karena dari kesalahan itulah kita belajar. Anggap saja ini seperti bermain game, semakin sering main, semakin jago.Coba juga untuk perhatikan konteks penggunaan himself dalam berbagai media berbahasa Inggris. Baik itu film, serial TV, podcast, buku, atau artikel berita, kamu pasti akan menemukan himself digunakan dalam berbagai situasi. Saat menonton film, misalnya, coba perhatikan dialognya. Kalau ada karakter laki-laki yang melakukan sesuatu pada dirinya sendiri, atau kalimat yang menekankan bahwa dia sendiri yang melakukan suatu tindakan, kamu akan mendengar himself . Catat kalimat-kalimat itu dan coba pahami kenapa himself dipakai di sana. Misalnya, kamu mendengar kalimat “He shaved himself this morning.” Nah, ini adalah contoh refleksif. Atau, “The director himself came to the set.” Ini contoh intensif. Dengan cara ini, kamu tidak hanya menghafal, tapi juga melihat himself dalam konteks yang hidup dan alami, sehingga pemahamanmu akan lebih mendalam.Selain itu, jangan remehkan kekuatan bicara pada diri sendiri (atau thinking in English ). Ketika kamu sedang sendirian, coba pikirkan kegiatan yang sedang atau akan kamu lakukan, tapi dalam bahasa Inggris. Misalnya, kamu sedang merapikan kamar. Kamu bisa berpikir, “I am tidying up the room myself .” Atau, kalau kamu lagi mikir tentang teman laki-lakimu, “He probably bought himself a new game.” Latihan ini memang terdengar aneh, tapi ini sangat efektif untuk melatih otakmu berpikir secara otomatis dalam bahasa Inggris dan membentuk pola kalimat yang benar, termasuk penggunaan himself . Ini adalah cara yang bagus untuk membangun kepercayaan diri tanpa harus khawatir membuat kesalahan di depan orang lain.Kemudian, pahami pola kalimat secara fundamental. Ingat, himself sebagai refleksif selalu mengacu pada subjek yang sama. Jadi, pastikan subjeknya adalah “he” atau nama laki-laki tunggal. Sedangkan sebagai intensif, himself memberikan penekanan pada subjek yang sama. Ini membantu kita dalam proses self-correction . Kalau kamu merasa ragu apakah harus pakai him atau himself , tanyakan pada dirimu: “Apakah tindakan ini dilakukan oleh subjek kepada dirinya sendiri?” Kalau jawabannya iya, pakai himself . Kalau subjek melakukan tindakan kepada orang lain (yang kebetulan laki-laki), maka pakai him . Dengan terus-menerus bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini, kamu akan melatih intuisi bahasamu.Terakhir, jangan takut salah dan teruslah berlatih . Belajar bahasa itu adalah sebuah proses, bukan tujuan akhir. Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik. Ikutlah kelas bahasa Inggris, bergabung dengan komunitas pembelajar bahasa, atau cari teman bicara (tandem partner) untuk praktik langsung. Semakin sering kamu berinteraksi dan menggunakan bahasa Inggris, termasuk kata himself , semakin natural dan otomatis penggunaannya. Ingat, konsistensi adalah kunci. Dengan menerapkan tips-tips ini secara rutin, tidak butuh waktu lama sampai kamu bisa menggunakan himself dengan lancar dan benar, seolah-olah sudah jadi bagian dari dirimu sendiri! Kamu pasti bisa, semangat, guys!## Kesimpulan: Mengapa Memahami ‘Himself’ Itu Penting?Wah, tidak terasa ya, kita sudah sampai di penghujung pembahasan mendalam kita tentang ‘himself’ ! Dari awal kita sudah belajar banyak hal, mulai dari arti dasarnya sebagai kata ganti refleksif dan intensif, berbagai macam penggunaannya dalam kalimat, hingga perbedaan krusialnya dengan kata him yang seringkali membuat kita bingung. Kita juga sudah membongkar tips-tips praktis agar kamu bisa menguasai penggunaan himself dalam percakapan sehari-hari. Jadi, semoga sekarang kamu sudah punya pemahaman yang jauh lebih baik dan percaya diri untuk menggunakan kata ini, ya!Penting banget nih, teman-teman, untuk diingat bahwa memahami dan menguasai penggunaan himself bukan cuma soal lulus ujian gramatika atau sekadar tahu artinya. Lebih dari itu, ini adalah salah satu kunci untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan lebih akurat , jelas , dan natural . Bayangkan kalau kamu salah pakai him padahal maksudnya himself , bisa-bisa pesanmu jadi salah atau malah terdengar aneh bagi penutur asli. Dengan menggunakan himself secara tepat, kamu menunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman yang solid tentang nuansa bahasa Inggris, dan itu tentu saja akan sangat meningkatkan kualitas komunikasi kamu.Ini juga menunjukkan bahwa kamu mampu mengekspresikan tindakan yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri atau memberikan penekanan yang tepat pada peran subjek, yang merupakan bagian esensial dari narasi dan deskripsi yang baik. Jadi, teruslah berlatih, teruslah terpapar dengan bahasa Inggris, dan jangan pernah berhenti belajar. Setiap kata yang kamu pahami dengan baik akan menjadi jembatan menuju kefasihan yang lebih tinggi. Tetap semangat ya dalam perjalanan belajarmu, guys! Kita yakin kamu bisa jadi jagoan bahasa Inggris sejati. Keep up the great work and happy learning! Semoga artikel ini bermanfaat maksimal buat kamu semua!